Story of Cancer Survivor (Part 2)

Tetapi, dua bulan setelah menjalani terapi, cerah di wajahnya mulai terpancar. Setiap bicara kata-katanya mulai tampak tegas seperti dulu saya kenal ketika mahasiswa. Dia seperti terlahir kembali sebagai perempuan yang sehat dan kuat.

Pembalut _(pampers)_ untuk orang nifas yang dulu setiap hari dikenakan berganti-ganti sebanyak 13 kali, sekarang cukup sekali saja. Itu pun lebih sebagai jaga-jaga kalau tak bisa menahan buang air. Dulu ketika mules menyerang, dia sama sekali tak bisa menahan dan maaf, langsung crot! dan basah. Sedih banget rasanya dia tidak bisa menjaga keadaan badannya dari hadats atau najis, kondisi suci yang dipersyaratkan umat Islam ketika mendirikan sholat.
Dan rencana umroh yang sudah dijadwalkan pun tiba. Semua keluarga berangkat ke tanah suci pada Februari 2017 lalu. Tapi, umroh ini bukan lagi sebagai salam perpisahan seorang istri kepada suami yang sudah setia mendampinginya, atau pesan terakhir ibu kepada ketiga anak-anak yang sangat dicintainya, melainkan sujud syukur dia kepada Allah SWT.

Dia sekarang bukan saja bisa menjaga tubuhnya dari hadats dan najis untuk sholat, bahkan mampu melewati umroh yang butuh badan suci dan fisik yang kuat selama kurang lebih sepuluh hari.

Di hadapan Ka'bah, dengan berurai air mata dia tumpahkan rasa terima kasihnya kepada Tuhan, seperti pagi itu dia menceritakan kepada saya. _"Saya sampai tidak percaya, apa benar saya kanker stadium empat melihat perkembangan saya sekarang? Seolah dulu dokter dan semua orang bilang, terima saja takdirmu,"_ katanya.

Dengan sakit yang dideritanya, ia justru bersyukur telah dipilih Tuhan jadi saksi untuk keluarga dan orang lain. Bahwa keajaiban Tuhan pasti datang untuk orang-orang yang selalu berikhtiar dan berserah diri. Sakit dan kematian, kata dia, hanyalah cara Tuhan menguji kesabaran dan iman seseorang. _"Allah telah menampakkan Keagungan-Nya. Dia sangat baik dan teramat mencintai saya,"_

_Hmmmm..._sungguh ikhtiar dan doa yang tiada akhir dari pribadi yang kuat, tegas juga sabar, telah berujung bahagia.

Allah Maha Besar...👍🙏 (Jakarta, 12/3/2017)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Kasus Covid19 di Thailand?