Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Relawan

Gambar
Bergerak menjadi relawan merupakan suatu amanah yang besar juga sangat menyenangkan. Setiap gerakan dapat menghasilkan atensi publik dan berdampak pada kondisi masyarakat. Namun, susah serta lelahnya seorang relawan akan terbayar tuntas saat menyaksikan mereka tersenyum bahagia dengan apa yang diberikannya. "Our small step is a great contribution to the bright future of INDONESIA 🇮🇩"

Meluaskan Impian untuk Indonesia (Part 2)

Berbicara tentang hikmah yang saya dapat selama mempelajari biologi justru ada pada ‘nilai-nilai’ dari ilmu itu sendiri, yang belum tentu didapatkan bila saya mengambil jurusan pendidikan kedokteran atau biologi di kampus lain. MasyaAllah, ilmu biologi ada di 1/3 isi Al-Qur’an! banyak sekali ayat-ayat yang menyebutkan keilmuan biologi, dari bagaimana terciptanya manusia, hewan, dan tumbuhan; bagaimana manfaat dan keanekaragaman makhluk hidup di bumi; bagaimana lingkungan sangat berdampak bagi makhluk hidup; bagaimana mikroorganisme tak kasat mata seperti bakteri dan virus memiliki keajaiban yang luar biasa, dan sebagainya. Mempelajari biologi di UIN Malang, benar-benar telah membukakan hati dan fikiran saya. Begitu luar biasanya, Allah menciptakan makhluk dari ukuran nano sampai sebesar gajah tapi tak ada satupun yang tidak memiliki hikmah atas penciptaannya. Begitu luar biasanya, Allah mengatur setiap fungsi organ tubuh kita, dari sel-sel imun yang menjadi tentara pertahanan tu...

Jangan Rindu Malang, itu Berat

Malang dengan sejuta kotak impian mahasiswa perantau Menawarkan kenangan yang tak terlupakan nantinya Hiru pikuk jalan di kota ini, kadang menjadi alasan terlambat datang Angkot-angkot biru mudah kita sapa dan temukan keberadaannya Ada lagi, tukang parkir yang muncul seakan menagih utang tiba-tiba Pedagang cilok dan sempol menjadi favorit dikala hujan Iya, hujan dengan senang turun ke bumi Malang kapan saja Jangan rindu ya dengan Malang, itu berat Malang dengan caranya memanjakan mahasiswa perantau 30 menit ke Batu, mudah kita memilih aneka wisata edukasi 1 jam ke Pujon, spot alam yang instagrammable tak pernah habis 2 jam ke Malang selatan, aroma pantai menarik hati untuk datang Dan cukup sekian menit, tersedia ratusan kuliner unik di sudut kota Jangan rindu ya dengan Malang, itu berat

Coretan (yang katanya) Sarjana

Alam indah luas membentang Bisikan rindu mulai menyerang Aku duduk anggun termenung Memandang kampus yang terkenang Masih teringat kenangan dulu Masa remaja menjadi mahasiswa lugu Sibuk sana-sini dengan keringat yang bau Demi bisa membanggakan ayah dan ibu Kini, semua itu tersimpan manis Di otak dengan segala keilmuan sains Di tata karma dengan akhlak yang agamis Dan di hati dengan rajutan tawa dan tangis Katanya, kami sudah menjadi sarjana Siap melanjutkan estafet amanah dari warga Membangun negeri dengan kontribusi nyata Menyelesaikan masalah tanpa jadi beban negara Tugas yang berat, jika difikir sendiri Justru inilah saatnya bergerak memberi arti Bukan lagi bermain kompetisi memenangkan diri Tapi, marilah kita semua mulai berkolaborasi

21 Days Writing Challenge

Gambar
Hi ! Namaku Childa. Aku adalah salah satu mahasiswa lulusan jurusan Biologi di UIN Malang. Saat ini, ada suatu hal yang membuatku resah. What’s that? Menulis. Hal ini sudah menjadi keinginan besar sejak lulus SMA, kalau aku harus menghasilkan tulisan selama kuliah, minimal rutin nge-blog setiap minggunya. Tapi, ternyata itu hanya ekspektasi belaka. Sampai detik ini, tulisan yang sudah terjilid rapi hanya laporan praktikum, laporan PKL, dan tentunya skripsi. To be honest, menulis adalah sesuatu yang membutuhkan effort besar bagiku, terutama saat menulis kalimat awal di paragraf pertama. Namun, mindset ku berubah ketika ak membaca buku pertama dari seorang Gita Savitri, Rentang Kisah bahwa menulis itu harus bisa dilakukan kapanpun disaat apapun. Tidak harus ketika lagi senggang duduk manis di kamar, karena inspirasi menulis dapat datang kapanpun dimanapun. Hal ini yang kemudian memotivasiku untuk dapat menulis meskipun aku sedang sibuk dengan rutinitasku.   Ala...

Meluaskan Impian untuk Indonesia (Part 1)

Gambar
Menjadi seorang dokter dan bekerja di bidang kesehatan adalah cita-citaku sejak kecil, dan hal ini ternyata banyak diimpikan juga dengan anak-anak kecil di Indonesia. Sangat disayangkan, cita-cita yang diimpikan oleh anak-anak hanya terbatas pada beberapa profesi saja, seperti dokter, polisi, arsitek, astronot, pembalap, atau pemain sepak bola. Hal ini berlanjut hingga SMA, bahwa ada beberapa jurusan yang menjadi ‘trend’ di kalangan calon mahasiswa, seperti pendidikan kedokteran, hukum, manajemen, dan teknik. Pengalaman dan hikmah ini saya temukan setelah menjadi mahasiswa tingkat akhir di jurusan biologi. Keikhlasan yang berat memang, ketika akhirnya saya harus masuk menjadi mahasiswa biologi di sebuah kampus yang tidak menjadi impian saya dan mempelajari apa yang tidak saya inginkan, seperti botani dan ekologi. Namun, ternyata ‘rahasia Tuhan’ lebih luar biasa dari apa yang saya mimpikan. Jurusan biologi mungkin sangat rendah sekali peminatnya. Ya, karena saya duga tid...